Assalaamu'alaikum, September.. Entah mengapa, bulan ini selalu menjadi awal perubahanku yang besar-besaran. Ya pasti sih tak mungkin ada asap tanpa api. Segala sesuatu terjadi pasti ada yang melatarbelakanginya. Yap, hari ini, aku ingin berbagi kisah yang telah terukir sejak 2 tahun lalu. Ini tentang seseorang yang kemarin-kemarin masih ku anggap mustahil untuk menyakitiku. Tetapi, sekarang aku menyadari apa yang salah di dalamnya. Jadi, 2 tahun lalu, Tuhan mempertemukanku dengan seseorang di kala aku baru saja patah hati. Sebut saja namanya Mr. A. Saat pertama bertemu di kelas kuliah, saya tidak merasakan apapun, karena saya merasa belum siap untuk membuka hatiku kembali. Aku saja baru kenal hari itu. Orangnya punya penampilan 'alim. Potongan anak kyai. Kebetulan, di kelas kuliah yang saya ikuti itu, ada tugas kelompok yang membuat kami akhirnya saling berkenalan, bertukar nomor hp, dan bertemu. Beberapa hari setelahnya, saya baru tahu kalau dia ternyata mahasiswa yang
Aku terlalu sibuk untuk sekedar mencari pasangan hidup. Karena akhir cerita dunia tidak melulu soal cinta. Memutuskan untuk tetap sendiri itu pilihan. Karena cintaku terlalu besar untuk dilabuhkan pada seseorang yang belum pasti menjadi ketentuan Tuhan. Aku jatuh cinta? memang pernah. Tapi mungkin ini sebuah kesalahan yang harus ku mintakan maaf dari suamiku nanti di masa depan, karena tidak bisa menjaga hati. Guys, setia pada seseorang yang belum jelas kelihatan wajah, nama, kapan bertemunya, memang menyenangkan dan penuh tantangan. Tahu kan arti setia itu apa? Setia adalah saat kau tetap bertahan bersama dengan orang yang kau cintai di tengah-tengah godaan cinta dari orang lain. Bayangkan. Saat Tuhan membuat kita jatuh cinta pada seseorang, sedangkan orang itu belum jelas mau dengan kita, kemudian kita bertahan melupakan atau mengalihkan pikiran, demi menjaga perasaan seseorang yang Tuhan takdirkan nanti di masa depan. Baru ku sadari jika cara seperti ini indah, guys. Aku