Langsung ke konten utama

Postingan

“Singkap-ungkap Poligami dalam al Quran”

Oleh: Syarifah Habibah, Mahasiswi Tafsir dan Hadits UIN Walisongo Semarang Ilustrasi: Pro-Kontra Poligami di kalangan wanita Ketika seorang perempuan ditanya, “Kamu mau nggak dimadu?” maka pasti yang keluar dari mulutnya hanyalah teriakan kata, “Tidaaaak!”. Namun, para perempuan justru ketakutan dan tak bisa mengelak ketika ia dihadapkan dengan ayat yang begini terjemahannya: “ Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat.” (QS. An Nisa’: 3) Jangankan perempuan muslim, perempuan-perempuan non-muslim juga sangat menolak ayat ini. Terlebih, kaum feminis, menjadikan ayat ini sebagai senjata untuk menyerang umat Islam yang dikatakan merendahkan perempuan. Mereka menyatakan bahwa Islam tidak adil dalam memperlakukan perempuan. Namun, mirisnya, ada sekelompok orang yang menerima dengan ikhlas mengenai poligami yang mereka anggap itu “dianjurkan”. Bahkan, sekelompok orang ini adalah berjenis kelamin perempuan. Awalnya, mereka memang tidak...

"Dengarkanlah Permintaan Hati.."

(masih dengan air mata, permintaan hati.) Terbuai, aku hilang. Terjatuh, aku dalam keindahan penantian. Terucap keraguan hati yang bimbang, yang terhalang kepastian cinta.. Aku..Hilaaaang. Aku..Hilaaaang. Tersabut kabut malam, terbiasnya harapan, yang tersimpan sejuta bertuan, Terasa kerinduan hati yang bimbang, yang terhempas, kepastian cinta.. Dengarkanlah permintaan hati yang teraniaya sunyi, dan berikanlah arti pada hidupku, yang terhempas, yang terlepas, pelukanmu.. bersamamu.. dan tanpamu aku hilang selalu.. Aku..Hilaaaang. Aku..Hilaaaang. Tersabut kabut malam, terbiasnya harapan, yang tersimpan sejuta bertuan, Terasa kerinduan hati yang bimbang, yang terhempas, kepastian cinta.. Dengarkanlah permintaan hati yang teraniaya sunyi, dan berikanlah arti pada hidupku, yang terhempas, yang terlepas, pelukanmu.. bersamamu.. dan tanpamu, aku hilang selalu..

"Pupus..."

(dengan penuh air mata, PUPUS.) Baru ku sadari, cintaku bertepuk sebelah tangan.. kau buat remuk seluruh hatiku.. Indah, terasa indah.. bila kita terbuai dalam alunan cinta, sedapat mungkin terciptakan rasa, keinginan selalu memiliki.. Oh, namun bila itu semua, dapat terwujud dalam satu ikatan cinta, tak semudah seperti yang pernah terbayang, menyatukan perasaan kita.. Tetaplah menjadi bintang di langit.. agar cinta kita kan abadi.. biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini, agar menjadi saksi kisah kita, berdua.. semoga waktu akan menghilangi sisi hatimu yang beku, dan semoga akan datang keajaiban hingga akhirnya kau pun mau, aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu, meski kau takkan pernah tahu.. Baru ku sadari, cintaku bertepuk sebelah tangan.. kau buat remuk seluruh hatiku.. Aku tak mengerti apa yang ku rasa..,

Berbagi Itu Indah !!!

(Kuliner Besar, Edisi Bubur Manado dan Sambel Dabu-dabu Roa) Ehem-ehem.. Hari Sabtu, hari di mana aku tidak punya jadwal puasa, dan temen kamarku dulu di Ma'had juga mau dateng. Ceritanya juga, aku lagi jenuh dan suntuk dengan tugas-tugas yang membeludak, juga karena lagi kangen suasana makan di rumah, dan emang pengen masak besar serta berbagi kekenyangan ^_^, akhirnya, dari hari Rabu udah ngerencanain bakal bikin bubur Manado spesial, makanannya orang sulawesi dan dabu-dabu roa. Aslinya sih, mau ada tambahan Jamur Crispy, tapi berhubung di pasar nggak ketemu, jadi dibatalkan jamurnya ^_^ Nah, simak yuk kisahnya. Pagi hari, Sabtu (29 November 2014), aku bergegas mencatat seluruh bahan yang dibutuhkan untuk membuat bubur Manado. Awalnya sih, hanya mencoba mengingat apa yang telah ku lihat dulu ketika masak bubur Manado di rumah. Tapi, ngerasa enggan pake ceker karena aku agak gimana gitu  sama ceker ayam, hehe. Malam harinya juga aku udah coba-coba liat youtube biar n...

"Antara Jalan-jalan dan Tugas"

(Memori 31 Oktober 2014) Sedikit cerita, di bulan lalu. Hmm, sobat, saat itu hatiku sedang gundah. Terlebih, ada tugas yang begitu memberatkan: mencari naskah kuno asli, dan kami harus mendeskripsikannya dengan lengkap. Ya, nama mata kuliah ini adalah Filologi, mata kuliah khusus yang membahasa mengenai teks. Tempat pertama yang kami kunjungi untuk berburu naskah kuno adalah museum Ranggawarsito. Saat itu tidak hanya bertuju. Tetapi, ada lebih dari duabelas orang. Namun kecewanya, kami disuruh untuk melihat-lihat pameran terlebih dahulu sebelum masuk perpustakaannya. Ya, pameran benda-benda bersejarah, benda-benda kuno, ini salah satu contohnya, naskah dari daun lontar dan kalender manual:   Sekitar setengah jam kemudian, kami baru digiring ke perpustakaan. Kami kira naskah kuno itu ada di rak-rak yang bukunya sudah kecoklatan. Tapi rupanya, kami harus mendengar penjelasan petugas perpus yang katanya sudah bergelar "Ngabei"  di Keraton. Beliau seorang wanita...

*Kisah Kasih Idul Adha 1435 H*

Hari itu, (Jum'at, 3 Oktober 2014), aku pulang ke rumah dengan perasaan yang bahagia. Memang saat itu aku dalam keadaan badan yang tidak enak, otak jenuh, dan tidak ada semangat. Alhamdulillaah, akhirnya di moment spesial (Idul Adha) ini aku bisa pulang ke rumah, sembari melepas penatku. Sebenarnya aku berencana pulang ke rumah naik travel sekitar jam sembilan. Tapi, jiwa dan raga ini rasanya sudah tidak kuat. Terlebih ketika aku tahu bahwa travel yang ke Pekalongan tidak ada untuk jam segitu. Akhirnya, seusai shalat subuh, aku siap-siap, membereskan kamar, beli kue untuk hadiah adik-adikku, dan pergi ke agen bus Nusant*r*. Alhamdulillaah aku dapet tiket yang berangkat saat itu juga (pukul 7). Ah, tidak peduli dapet kursi belakang, yang penting mah bisa sampai ke rumah dengan selamat. Sampai di rumah tepat pukul sembilan pagi. Aku bahagia melihat adik-adikku tersenyum melihatku membawa banyak bingkisan. Terutama Ali yang 20 September lalu baru berulang tahun. Yah, karena sebul...

Sekelumit Kisah Kuliahku *Edisi Ulumul Qur'an I*

Sore tadi, aku masuk kelas Ulumul Qur'an I. Kelasku berbeda sobat dengan kelas asliku. Aku sengaja memilih Pak Danusiri sebagai dosenku kali ini. Iya, hal itu karena beliau adalah dosen waliku, bapakku di Semarang. Juga karena kuliah yang beliau berikan selalu mengandung hal-hal baru yang akan ku bawa ke rumah. Selain itu, karena beliau selalu mengajak mahasiswanya untuk mengingat Tuhannya di setiap kesempatan. Sobat, hari ini, ingin ku ceritakan sedikit bahwa aku tersentuh dengan kuliahnya hari ini. Tema pertemuan pertama kami adalah "Wahyu". Beliau mengisahkan bahwa wahyu secara bahasa berarti isyarat yang cepat, secara tersembunyi, yang mengetahui hanya yang memberi dan diberi.  Lalu beliau melanjutkan bahwa istri Rasulullah (Sayyidati Aisyah ra) sekalipun, tidak mengetahui bagaimana dan apa yang terjadi ketika Rasulullaah tengah menerima wahyu. Contohnya saja, ketika itu pada malam hari, beliau sedang bersama istrinya, Aisyah. Kemudian turunlah wahyu, Surah Ali I...