Langsung ke konten utama

Aku, Berbeda? (2)

Sobat, kau tahu mengapa Imam Ghazali menyebutkan bahwa kesabaran itu dibagi menjadi tiga? Iya, kesabaran dalam beribadah kepadaNya, kesabaran dalam menjauhkan diri dari maksiat, dan kesabaran dalam menghadapi musibah. Menurut pemikiranku, karena tiga hal tersebut ringan diucapkan tapi terkadang, seseorang merasa berat dilakukan. Yang saya bicarakan bukan soal kesabaran. Tapi ketiga hal tersebut: beribadah kepadaNya, menjauhi maksiat, dan mendapat musibah. Memang benar sobat bahwa ibadah itu gampang, kita tinggal laksanakan sholat, puasa, dzikir, dsb, tapi cobalah ketika kita pakai hati nurani, pakai "ketasawufan" kita. Lebih banyaknya adalah rasa lega dan sejuk, tapi terkadang syaithan yang terkutuk selalu saja menghalangi dan menjadikan hati ini kadang terasa berat dan kesepian. Terlebih, ketika menjauhkan diri dari kemaksiatan. Maksiat tidak selamanya zina. Bisa saja hal-hal seperti lalai, atau marah, atau mencela orang.
Sobat, memang susah, menjadikan bibir ini rapat, dan hati berhenti berbisik. Itulah kenapa Allah selalu berfirman bahwa balasan bagi orang yang bertakwa, bagi orang mukmin adalah surga yang kenikmatannya belum bisa kita bayangkan, surga yang kelebihannya bermacam-macam.
Sobat, terkadang ingin rasanya seperti para pemuda yang lain, senang-senang dengan kehidupan, bergaul ke sana ke mari, tanpa peduli lawan jenis. Mencintai seseorang bukan dengan diam-diam. Tapi, aku bukan orang yang seperti itu. Hati nuraniku selalu bilang, "Sabar..sabar..", hatiku selalu menentang keinginan itu. Walau kadang aku menjerit.
Sobat, itulah mengapa Rasul bilang bahwa berpuasa bagus untuk pemuda. Yah, inilah aku. Saat hatiku ingin memberontak, maka Dia yang memperingatkanku di dalam hati. Dia munculkan ayat-ayat yang menjawab kegelisahanku. Hal itu karena aku tidak punya teman yang cukup dekat untuk berbagi. Hanya Dia, Sang Kekasih, yang berani ku jadikan teman, berani ku jadikan tempatku untuk curhat segalanya.
Sobat, manusia pasti pernah jatuh cinta kepada manusia lain. Itu tidak dapat dipungkiri dariku. Tapi ku sadari aku berbeda. Di sini kesabaranku diuji ketika aku mencintai seseorang. Tuhanku Yang Maha Pencemburu selalu memberi ujian padaku tentang cinta. Hanya satu laki-laki itu yang ku cintai, dan padanyalah ujian itu tertimpa untukku. Dan aku belum tahu rahasia apa yang Kekasihku sembunyikan ketika Dia menjadikanku tetap keukeuh bahkan merindukan salah satu sosok ciptaanNya itu.
Sobat, jika kau muslim sepertiku, doakan aku agar aku tetap istiqomah bersamanya. Sobat, rasa cintaku ini bukan karena aku ingin pacaran. Aku berbeda, karena aku menginginkan dia menjadi suamiku. Doakan aku agar tetap sabar menjalani hidupku yang berbeda dari orang lain. Doakan agar aku berhenti merindukannya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suratku tentang Masa Depan

Aku terlalu sibuk untuk sekedar mencari pasangan hidup. Karena akhir cerita dunia tidak melulu soal cinta. Memutuskan untuk tetap sendiri itu pilihan. Karena cintaku terlalu besar untuk dilabuhkan pada seseorang yang belum pasti menjadi ketentuan Tuhan. Aku jatuh cinta? memang pernah. Tapi mungkin ini sebuah kesalahan yang harus ku mintakan maaf dari suamiku nanti di masa depan, karena tidak bisa menjaga hati. Guys, setia pada seseorang yang belum jelas kelihatan wajah, nama, kapan bertemunya, memang menyenangkan dan penuh tantangan. Tahu kan arti setia itu apa? Setia adalah saat kau tetap bertahan bersama dengan orang yang kau cintai di tengah-tengah godaan cinta dari orang lain. Bayangkan. Saat Tuhan membuat kita jatuh cinta pada seseorang, sedangkan orang itu belum jelas mau dengan kita, kemudian kita bertahan melupakan atau mengalihkan pikiran, demi menjaga perasaan seseorang yang Tuhan takdirkan nanti di masa depan. Baru ku sadari jika cara seperti ini indah, guys. Aku ...

TUHAN JUGA MENULIS!

Oleh: Habibah Syarifah MENULIS; Ia hanya satu kata sederhana yang siapapun bisa melakukannya. Kata tersebut memiliki awalan “Me- “ yang artinya melakukan suatu tindakan/perbuatan, dengan kata dasar “tulis”. Jika dipadukan, maka arti dari “Menulis” adalah melakukan suatu tindakan yang menghasilkan suatu tulisan. Konon, kata ini adalah kata yang paling populer, sebab digunakan oleh berbagai kalangan di dunia. Bukan hanya bertindak sebagai sebuah kata, tetapi juga sebagai sebuah tindakan yang tidak bisa tidak digunakan hampir di seluruh dunia dan bagian-bagiannya. Semua orang wajar jika menulis. Entah itu muda atau tua, tak bisa melihat atau tak dapat berbicara, sempurna atau tidak sempurna, pasti menulis. Ia seolah menjadi proses kehidupan yang biasa saja. Namun, tidak bagi orang-orang yang sadar bahwa menulis adalah nafasnya. Seperti seorang yang bisu, tak mampu berhubungan dengan siapapun tanpa membawa sebuah pena dan buku, untuk berbicara tentunya, karena tak semua orang mampu ...

Berbagi Itu Indah !!!

(Kuliner Besar, Edisi Bubur Manado dan Sambel Dabu-dabu Roa) Ehem-ehem.. Hari Sabtu, hari di mana aku tidak punya jadwal puasa, dan temen kamarku dulu di Ma'had juga mau dateng. Ceritanya juga, aku lagi jenuh dan suntuk dengan tugas-tugas yang membeludak, juga karena lagi kangen suasana makan di rumah, dan emang pengen masak besar serta berbagi kekenyangan ^_^, akhirnya, dari hari Rabu udah ngerencanain bakal bikin bubur Manado spesial, makanannya orang sulawesi dan dabu-dabu roa. Aslinya sih, mau ada tambahan Jamur Crispy, tapi berhubung di pasar nggak ketemu, jadi dibatalkan jamurnya ^_^ Nah, simak yuk kisahnya. Pagi hari, Sabtu (29 November 2014), aku bergegas mencatat seluruh bahan yang dibutuhkan untuk membuat bubur Manado. Awalnya sih, hanya mencoba mengingat apa yang telah ku lihat dulu ketika masak bubur Manado di rumah. Tapi, ngerasa enggan pake ceker karena aku agak gimana gitu  sama ceker ayam, hehe. Malam harinya juga aku udah coba-coba liat youtube biar n...